Judul : Kenangan Semusim
Penulis : Yas
Penerbit : Penerbit Koru
Tanggal Terbit : 11 Desember 2020
ISBN : 9786237351610
Rating : 3.78/5 stars
Dalam dongeng, kamu hanya akan merasakan sebuah getaran satu kali untuk selamanya. Tetapi pada kenyataanya, kamu akan merasakan getaran yang sama—meski kekuataanya tidak akan sama pada beberapa orang yang berbeda. Getaran yang membuatmu lelah jatuh dan patah berkali-kali. Sampai pada akhirnya, kamu merasakan lagi getaran yang sama dan hatimu yakin untuk menjaganya sampai akhir meski kamu tahu dia akan membuatmu jatuh dan patah berkali-kali lebih menyakitkan dibanding sebelumnya.
Itulah yang kurasa tentangmu. Buatku, kamu dongeng yang menjadi nyata. Dongeng yang dapat kusentuh dengan tanganku. Dongeng yang dapat kuhirup dengan hidungku. Kamu dongeng yang baru saja tercipta untukku dan getaran itu ada begitu saja.
Ketika kamu merasakan getaran yang sama denganku, would you fall too and wait?
Aku terpukau dengan setiap kalimat yang dituangkan di dalamnya. Meskipun ada beberapa diksi kata yang kurang pas antar kalimat dan paragrafnya, namun kisah ini mampu membuatku mengikuti alurnya dengan baik. Bahkan memainkan emosiku.
Kalau boleh di kata jujur, aku menangis membaca bab tertentu dalam kenangan Reina akan ayahnya. Mengingatkanku akan sosok ayahku sendiri yang sudah lama tak bisa kutemui dalam bentuk fisik. Hanya rindu dan ucapan sayang saja yang bisa kukirimkan untuk beliau lewat doa.
Aku begitu iri dengan Reina, dia menjadikan kenangan-kenangannya sebagai alat untuk bertahan ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan yang dibuat takdir untuknya. Dia juga sungguh beruntung memiliki orang-orang yang siap untuk menjadi sandarannya kapanpun dia memerlukannya.
Kisah Reina mengajariku tentang pilihan dalam hidup. Bahwa pilihan itu selalu ada dimanapun kita berada dan harus selalu siap untuk menghadapinya. Bahwa tidak ada pilihan kedua, sekalinya kita sudah memilih suatu pilihan, maka kita harus bertahan dengan pilihan yang telah kita buat, sebaik dan seburuk apapun pilihan itu.
Disisi lain, Reina juga mengajariku bahwa kenangan memang akan selalu ada dalam hidup kita, tidak mudah melupakan suatu kenangan entah itu indah maupun tidak, yang harus kita lakukan cukup menjadikan kenangan itu sebagai suatu pelajaran bagi kita.
Seperti yang sudah kukatakan tadi, aku terpukau dengan alur kisahnya. Meskipun pembawaan karakter pendukung kurang memberikan kesan yang dalam, namun pemikiran penulis akan kisah cinta yang tercipta sungguh unik. Bahasa yang dibawakan pun termasuk ringan dan mudah untuk dipahami.
Secara keseluruhan mungkin kisah Reina akan terdengar seperti kisah klasik seperti pada umumnya, namun Yas mampu menciptakan latar belakang romansa yang tidak terdengar menye-menye. Dia mampu membuat sebuah kisah klasik menjadi asik saat membacanya.
Commenti